Sunday, December 30, 2012

kerja untuk selembar kertas

apapun yang kita kerjain di dunia ini pasti ada tujuannya. kecuali bagi orang-orang tertentu yang emang ga punya tujuan di hidupnya. kalau gw, gw punya banyak banget wishlist yang harus gw wujudkan, tujuannya cuma 1, sukses dunia akhirat. salah satunya adalah selembar kertas yang membuat gw harus kerja keras. selembar kertas yang harus gw tebus nantinya. selembar kertas yang sebenarnya ga terlalu berarti di hidup gw, tapi mau ga mau gw akan memerlukan kertas itu nantinya. selembar kertas yang kadang jadi beban pikiran gw.
yah gw emang kerja bukan cuma demi selembar kertas itu, gw juga kerja keras demi satu tujuan gw yang besar. gw kerja keras dengan harapan ini bisa jadi batu loncatan gw menuju kesuksesan. gw tipe orang yang bakal ngelakuin apa aja supaya cita-cita dan mimpi gw bisa tercapai. tapi itu bukan berarti gw rela ngelakuin hal negatif biar tujuan gw tercapai. gw gamau ngelewatin jalan kotor buat sampe ke tujuan gw.
intinya gw harus sukses, bukan cuma demi selembar kertas itu, tapi juga sebagai pebuktian diri gw ke semua orang yang pernah meremehkan dan merendahkan gw di mata mereka. ini janji gw ke diri sendiri, dan akan gw tepati.

beda

sahabat, gatau kenapa satu kata itu sekarang jadi kata yang bener-bener asing di telinga gw. siapa sih yang bisa dibilang sahabat? temen yang kayak apa yang termasuk kategori sahabat? gw gatau jawabannya.
apa gw punya sahabat? hhmm.........jujur gw gatau, tapi kayaknya ngga. mungkin gw punya banyak temen, tapi diantara mereka ga ada yang bisa dibilang sahabat. mungkin gw juga ga pernah jadi sahabat buat orang lain.
tapi kayaknya gw ngerasa sekarang gw ga butuh sahabat dan gw gamau menganggap siapapun sebagai sahabat gw. dulu gw pernah punya satu orang yang gw anggep sahabat, ternyata dia nusuk gw dari belakang. gw juga pernah punya 2 orang yang gw anggap sahabat bahkan dari SMP, ternyata sekarang mereka ga lebih dari sekedar orang-yang-pernah-gw-kenal aja. jadi, yaah, sekarang gw jadi skeptis sama orang. gw gamau terlalu deket sama orang, gw gamau nyari sahabat lagi.karena sekarang otak gw udah dipenuhin sama visi gw ke depan, rencana karir, sukses, dan cara untuk hidup lebih baik. gw udah ga cocok denger jokes temen-temen gw. mungkin karena hidup yang gw jalanin beda sama mereka. mungkin juga bukan mereka yang salah karena berubah, mungkin justru gw yang emang udah berubah, jadi udah ga cocok main sama mereka, ya mungkin gw yang salah jadi gw yang akan menjauh..

Thursday, December 27, 2012

Rule of Tweet

Halooo aah long time no blogging...berhubung gw mahasiswa tingkat akhir, jadinya berbulan-bulan kemarin gw sibuk sama tugas akhir. sekarang semua udah beres, jadi bisa ngepost lagi :D

Jaman sekarang, siapa sih yang ga punya twitter? mulai dari anak SD sampe tante tante gaul, semua punya akun twitter sekarang. Sayangnya ga semua orang memakai akun social media mereka dengan baik. Banyak yang ga ngerti efek dari social media, itu sebabnya kita ga boleh sembarangan mem-posting sesuatu di social media.

Nah, kali ini gw mau ngeshare beberapa hal seputar twitter, check this out guys  
Yang pertama. Jangan suka marah-marah sama orang lewat twitter deh. Percuma, masalah lo ga akan selesai, yang ada cuma ngebuka aib ke public aja. Mending omongin langsung sama orang yang bersangkutan, face to face, that’s better. Yang kedua. Gausah deh nyindir-nyindir orang di twitter. Ga gentle banget maan. Kalo berani mention langsung. Atau lebih oke lagi kalo diomongin langsung juga ke orangnya. Kan jadi ga ada ganjelan lagi. Yang ketiga. Sebisa mungkin hindari tweet-war deh. Ga enak banget loh ngeliat orang ribut di timeline. Lagian orang-orang yang ga berkepentingan bisa jadi tau masalah kita. So, akan lebih etis kalo punya masalah, selesaiin secara pribadi, jangan ribut di social media. Yang keempat. Jangan suka ngetweet pake kata-kata yang kelewat kasar lah. Ga enak banget liat penghuni kebun binatang bertebaran di timeline. Yang terakhir. Gausah sering-sering berdoa di twitter. Emangnya Tuhan punya twitter? Kalo cuma “Bismillahirrahmannirrahim, wish me luck” aja sih gapapa ya, tapi kalo doa seakan-seakan lo berdoa pas sholat, agak aneh ga sih? Yak segitu aja pandangan gw seputar twitter. No offense. Mungkin sesekali gw juga khilaf dan pernah ngelakuin hal-hal diatas. Tapi sebisa mungkin, akan gw hindarin :)

Internet, Menjauhkan yang Dekat, Mendekatkan yang Jauh



Sekarang ini yang namanya INTERNET bener-bener sudah mempengaruhi banyak orang. Hampir semua orang, ga tua ga muda memanfaatkan yang namanya internet ini. Buat bikin tugas lah, bisnis lah, browsing lah, social networking atau chating.

Nah, social media dan chating inilah yang bisa 'menyihir' kita. Kita tenggelam dalam dunia maya, sibuk berkutat dengan layar monitor dan keyboard. Menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh.

Sering sekali remaja-remaja atau orang dewasa jalan bareng sama temen-temennya, tapi masing-masing dari mereka malah sibuk sendiri dengan handphone atau laptopnya. Mereka malah asyik online dan bukannya mengobrol satu sama lain. Kalo gitu jadinya, apa gunanya dong mereka jalan bareng?? toh akhirnya mereka tetep sibuk sama dunianya sendiri, dunia maya. Pernah juga gw ngeliat ada ibu dan anak duduk berdua di cafe, tapi keduanya sibuk dengan gadget mereka masing-masing, bahkan mereka ga saling ngobrol satu sama lain.

Sebaliknya, kita justru bisa merasa dekat dengan teman atau kenalan yang berada di kota lain atau bahkan di luar negeri karena chating dan social media. Kita bisa tetap saling berkomunikasi dimanapun berada.
haha aneh memang, yang dekat jadi terasa jauh dan yang jauh jadi terasa dekat. Tapi memang begitu kenyataan yang terjadi saat ini.


Kenapa Harus Kartini?



Raden Ajeng Kartini, siapa sih yang ga tahu Kartini?? gw yakin, kalau kita merhatiin pelajaran sejarah waktu SD, pasti tahu Kartini itu siapa.
siapa sih Kartini itu?
Menurut sejarah, Kartini adalah pahlawan emansipasi wanita. Penulis buku "habis gelap terbitlah terang". dan seinget gw sih ya, Kartini juga punya sekolah untuk perempuan. Pokoknya sejarah mengatakan, Kartini lah yang memperjuangkan nasib perempuan. Kartini yang mengangkat harkat serta martabat perempuan Indonesia. yak, itulah yang dikatakan oleh guru dan buku sejarah kita. Bahkan kita punya Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April.
Sebenernya sampai beberapa bulan yang lalu, gw masih setuju-setuju aja sama doktrin yang diberikan buku dan guru sejarah kita. Tapi itu semua berubah setelah gw mengikuti suatu seminar. Narasumber di seminar itu, Bapak Arief Munandar, SE, ME. Membeberkan banyak fakta mengenai Kartini yang belum gw ketahui sebelumnya.
Ternyata yang mengangkat Kartini ke dalam sejarah kepahlawanan Indonesia adalah orang Belanda.

Maksudnya gimana tuh??

Jadi ternyata yang mengangkat nama Kartini sehingga menjadi pahlawan adalah orang-orang Belanda. Mereka adalah J.H Abendanon, Snouck Hurgronje, H.H Van Kol, Van Deventer, dan Hilda de Booy-Boissevain. Orang-orang inilah yang mengangkat citra Kartini sehingga bisa menjadi pahlawan seperti sekarang. Awalnya Kartini cuma sering surat-suratan sama Hilda de Booy-Boissevain. Kartini berteman dengan orang Belanda, orang Belanda suka sama Kartini, jadi mereka mengangkat kartini menjadi pahlawan Indonesia. bahkan yang membantu Kartini membangun sekolah pun orang-orang Belanda.
Selama ini kita, sebagai orang Indonesia, terlalu fokus terhadap Kartini. gw sama sekali ga bermaksud menjelek-jelekan Kartini sebagai pahlawan, tapi gw cuma mau kita membuka mata. masih banyak pahlawan wanita yang tidak disorot sejarah, karena Belanda tidak suka dengan mereka.
Mengapa hanya Kartini?? mengapa bukan :
  • Laksamana Malahayati, panglima AL kerajaan Aceh
  • Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, pejuang kemerdekaan dan perempuan ulama Aceh
  • Dewi Sartika, pendiri Sakola Keutamaan Istri
  • Sultanah Safiatudin, pemimpin dan pejuang Aceh, Ilmuwan yang menguasai bahasa Aceh, Melayu, Arab, Persia, Spanyol dan Urdu.
  • Rohana Kudus, pendiri sekolah Kerajinan Amal Setia dan Rohana School, serta jurnalis yang mendirikan koran Sunting Melayu, Wanita Bergerak, Radio dan Cahaya Sumatra.
Mereka semua juga pahlawan wanita yang sama berjasanya dengan Kartini. Bahkan lebih, menurut gw loh. Tapi masih banyak rakyat Indonesia yang tidak tahu, karena mereka tidak diangkat oleh sejarah seperti layaknya Kartini. Jadi mari kita mulai menghargai pahlawan-pahlawan wanita yang lain, sama seperti kita menghargai pahlawan kita RA.Kartini. Masih banyak Kartini-kartini lain yang belum kita ketahui.