Raden Ajeng Kartini, siapa sih yang ga tahu Kartini??
gw yakin, kalau kita merhatiin pelajaran sejarah waktu SD, pasti tahu Kartini
itu siapa.
siapa sih Kartini itu?
Menurut sejarah, Kartini adalah pahlawan emansipasi wanita.
Penulis buku "habis gelap terbitlah terang". dan seinget gw sih ya,
Kartini juga punya sekolah untuk perempuan. Pokoknya sejarah mengatakan,
Kartini lah yang memperjuangkan nasib perempuan. Kartini yang mengangkat harkat
serta martabat perempuan Indonesia. yak, itulah yang dikatakan oleh guru dan
buku sejarah kita. Bahkan kita punya Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal
21 April.
Sebenernya sampai beberapa bulan yang lalu, gw masih
setuju-setuju aja sama doktrin yang diberikan buku dan guru sejarah kita. Tapi
itu semua berubah setelah gw mengikuti suatu seminar. Narasumber di seminar
itu, Bapak Arief Munandar, SE, ME. Membeberkan banyak fakta mengenai Kartini
yang belum gw ketahui sebelumnya.
Ternyata yang mengangkat Kartini ke dalam sejarah kepahlawanan
Indonesia adalah orang Belanda.
Maksudnya gimana tuh??
Jadi ternyata yang mengangkat nama Kartini sehingga
menjadi pahlawan adalah orang-orang Belanda. Mereka adalah J.H Abendanon,
Snouck Hurgronje, H.H Van Kol, Van Deventer, dan Hilda de Booy-Boissevain.
Orang-orang inilah yang mengangkat citra Kartini sehingga bisa menjadi pahlawan
seperti sekarang. Awalnya Kartini cuma sering surat-suratan sama Hilda de
Booy-Boissevain. Kartini berteman dengan orang Belanda, orang Belanda suka sama
Kartini, jadi mereka mengangkat kartini menjadi pahlawan Indonesia. bahkan yang
membantu Kartini membangun sekolah pun orang-orang Belanda.
Selama ini kita, sebagai orang Indonesia, terlalu
fokus terhadap Kartini. gw sama sekali ga bermaksud menjelek-jelekan Kartini sebagai
pahlawan, tapi gw cuma mau kita membuka mata. masih banyak pahlawan wanita yang
tidak disorot sejarah, karena Belanda tidak suka dengan mereka.
Mengapa hanya Kartini?? mengapa bukan :
- Laksamana Malahayati, panglima AL kerajaan Aceh
- Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, pejuang kemerdekaan dan perempuan ulama Aceh
- Dewi Sartika, pendiri Sakola Keutamaan Istri
- Sultanah Safiatudin, pemimpin dan pejuang Aceh, Ilmuwan yang menguasai bahasa Aceh, Melayu, Arab, Persia, Spanyol dan Urdu.
- Rohana Kudus, pendiri sekolah Kerajinan Amal Setia dan Rohana School, serta jurnalis yang mendirikan koran Sunting Melayu, Wanita Bergerak, Radio dan Cahaya Sumatra.
Mereka semua juga pahlawan wanita yang sama berjasanya
dengan Kartini. Bahkan lebih, menurut gw loh. Tapi masih banyak rakyat
Indonesia yang tidak tahu, karena mereka tidak diangkat oleh sejarah seperti
layaknya Kartini. Jadi mari kita mulai menghargai pahlawan-pahlawan wanita yang
lain, sama seperti kita menghargai pahlawan kita RA.Kartini. Masih banyak
Kartini-kartini lain yang belum kita ketahui.
No comments:
Post a Comment